Indonesia adalah salah satu negara yang mewarisi khazanah naskah (manuscript) dalam jumlah yang sangat besar.
Sesuai dengan
keragaman suku, etnis, budaya dan agama yang berkembang di Indonesia, naskah-naskah pun ditulis dalam beragam bahasa, seperti
Aceh, Bali, Batak, Bugis-Makassar-Mandar, Jawa dan Jawa Kuna, Madura, Melayu, Minangkabau, Sanskerta, Sasak,
Sunda dan Sunda
Kuna, Ternate, Wolio, dan beberapa bahasa daerah lainnya.
Interaksi Indonesia masa lalu dengan dunia internasional juga telah menghasilkan naskah-naskah berbahasa Arab
yang cukup
signifikan, di samping naskah-naskah berbahasa Belanda. Selain menggunakan aksara Jawa, Bali, dan aksara daerah lainnya,
naskah-naskah Indonesia tersebut juga ditulis dengan menggunakan aksara Arab yang dimodifikasi menjadi Jawi,
Pegon, atau Serang.
Berbagai upaya telah banyak dilakukan untuk melestarikan naskah-naskah Indonesia masa lalu tersebut, baik
pelestarian terhadap
fisik naskahnya melalui konservasi dan restorasi, maupun pelestarian teksnya melalui digitalisasi, penelitian, dan
penerbitan.
Seiring perkembangan teknologi digitalisasi, cakupan pelestarian naskah yang telah dilakukan juga semakin luas, tidak hanya
naskah-naskah yang tersimpan di perpustakaan atau museum, tapi juga naskah-naskah yang tersimpan di masyarakat.
Kini, tantangan berikutnya yang perlu dilakukan adalah membuka akses pengetahuan yang terkandung dalam
naskah-naskah tersebut
agar dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, mengingat bahwa naskah mengandung kekayaan informasi
berlimpah,
tidak terbatas pada kesusastraan tetapi mencakup berbagai bidang lain seperti agama, sejarah, hukum, adat, pendidikan,
politik,
obat-obatan, teknik, dan lain-lain.
Portal Naskah Nusantara ini merupakan sebuah wahana yang bertujuan untuk mempermudah akses terhadap berbagai
naskah Indonesia
yang telah berhasil didokumentasikan. Kata ‘Nusantara’ digunakan, ketimbang Indonesia, karena pada dasarnya
naskah-naskah yang
dimaksud di sini berasal dari masa ketika Indonesia sebagai sebuah negara modern belum terbentuk, dan yang ada adalah
wilayah-wilayah dalam sebuah batas Nusantara. Meskipun demikian, koleksi yang akan tercakup dalam Portal ini
hanya akan
berasal dari wilayah-wilayah di Indonesia.
Meskipun pada tahap ini koleksi yang dapat diakses masih terbatas, seperti Aceh, Jogjakarta, Surakarta, dan
Cirebon,
namun di masa mendatang Portal ini diharapkan dapat mencakup koleksi-koleksi lainnya di Indonesia. Kelengkapan data
masing-masing
koleksi juga berbeda-beda karena tergantung dari ketersediaan data dan izin dari pemilik koleksi.
Proyek ini dibiayai oleh Program Penyelamatan Budaya dari Depertemen Luar Negeri Jerman dan didukung oleh
Kedutaan Besar Jerman di Jakarta.